🌩️ Bagian Sel Yang Mempengaruhi Penurunan Sifat Adalah

Bagiansel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah? Inti sel dan ribosom Nukleus dan nukleolus Kromosom dan gen Kromosom dan genetik Semua jawaban benar Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. Kromosom dan gen. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah. ItulahPenejelasan dari Pertanyaan Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Hujan salju termasuk bagian dari presipitasi.Penyebabnya adalah lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah - Kunci Persilanganantara bunga warna merah dengan bunga warna putih yang keduanya bersifat intermediet akan menghasilkan F2 dengan rasio fenotipe. a. 75% merah muda, 25% putih c. 25% merah, 50% merah muda, 25% putih. b. 50% merah muda, 50% putih d. 25% putih, 50% merah, 25% merah muda. 18. . Hai Eva, kakak coba bantu jawab ya. Tubuh makhluk hidup tersusun dari ribuan sel. Sel yang ada pada tubuh suatu organisme memiliki fungsi yang penting untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu sel terdiri dari bagian-bagian yaitu membran sel, dinding sel, sitoplasma dan organel. Salah satu organel sel tersebut adalah Nukleus. Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi genetik DNA. Unit ini mengendalikan aktivitas seluler dan reproduksi seluler. Oleh karena itu nukleus mempengaruhi penurunan sifat karena di dalam nukleus terdapat kromosom yang mengandung materi genetik DNA. Jadi jawaban yang paling tepat adalah C. Nukleus dan nukleolus. Semoga jawaban ini dapat membantu ya . Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah? Berikut pilihan jawabannya Inti sel dan ribosom Nukleus dan nukleolus Kromosom dan gen Kromosom dan genetik Kunci jawabannya adalah C. Kromosom dan gen. Dilansir dari Ensiklopedia, Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalahbagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah Kromosom dan gen. Penjelasan Kenapa jawabanya bukan A. Inti sel dan ribosom? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak B. Nukleus dan nukleolus? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Kenapa jawabanya C. Kromosom dan gen? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Terus jawaban yang D. Kromosom dan genetik kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah C. Kromosom dan gen. Post Views 3 Read Next March 6, 2022 Pilihlah 1 yang tidak termasuk dalam sel mekanoreseptor adalah? March 6, 2022 Senjata tradisional Rencong berasal dari provinsi? March 6, 2022 Berikut ini buku karya Rifaah Badawi rafi’ at-Tahtawi, kecuali? Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di muka bumi merupakan hasil dari pewarisan sifat antara makhluk hidup satu dengan lainnya. Dalam penurunan sifat antar makhluk hidup terdapat istilah hereditas dan genetika. Hereditas merupakan induk yang mewariskan sifatnya ke generasi selanjutnya, sedangkan genetika merupakan bagian dari cabang-cabang ilmu biologi yang membahas tentang hereditas. Teori genetika merupakan hasil pemikiran dari G. Johann Mendel 1822-2884 yang saat ini dikenal sebagai teori Mendel atau hukum Mendel, berkat teori tersebut ia mendapat julukan Bapak Genetika. baca Klasifikasi Makhluk Hidup Setiap makhluk hidup memiliki sel yang dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya untuk membentuk sifat keturunan yang sama ataupun baru, contohnya disini adalah jumlah sel gamet. Gen dapat ditemukan dalam nukleus inti sel, tepatnya pada kromosom gen. Tiap gen merupakan bagian dari hereditas yang memiliki sifat kima yang nantinya akan mempengaruhi sifat dari masing-masing individu, contohnya disini adalah perbedaan sifat antara warna rambut, bentuk rambut, warna kulit dan lain sebagainya. baca Bagian Bagian Sel 1. Genetika Seorang ahli genetika bernama Morgan menyatakan bahwa gen yang merupakan faktor keturunan suatu makhluk hidup berada di dalam lokus, dimana lokus ini berada di dalam kromosom. Umumnya, gen yang terdapat pada kromosom memiliki susunan yang rapi dengan deretan linier lurus. Setiap gen yang tersusun rapi tersebut masing-masing memiliki rentang waktu dan tugas yang berbeda. Contohnya disini adalah terdapat gen yang akan memperlihatnya reaksinya pada saat embrio, ada pula yang menunjukkan reaksinya pada masa kanak-kanak bahkan ketika dewasa. baca Bagian Bagian Membran Embrio Sifat-sifat dari gen suatu individu umumnya disimbolkan dengan huruf kecil dan besar. Biasanya gen yang dominan akan ditulis dengan huruf besar, sedangkan gen tidak dominan resesif akan ditulis dengan huruf kecil. Contohnya disini adalah T simbol gentika yang digunakan untuk tanaman yang tinggit simbol genetika yang digunakan untuk tanaman yang rendah Akan tetapi, pada tanaman yang memiliki sifat diploid simbolnya ditulis dengan huruf dobel, contohnya disini adalah TT simbol untuk tanaman yang tinggitt simbol untuk tanaman yang rendah Artikel terkait Kelainan Genetik 2. Kromosom Seperti yang telah disinggung diatas, kromosom ini memiliki benang halus yang panjang dan pendek yang saling berhubungan. Benang kromosom ini dinamakan sebagai retikulum kromatin, dimana retikulum artinya jala halus, sedangkan kroma artinya warna dan tin artinya badan. Tugas dari kromosom adalah membawa informasi genetik untuk keturunannya. Ukuran dari kromosom terbilang sangat kecil, untuk melihat bentuknya dapat menggunakan mikroskop. Pada pengamatan yang telah dilakukan, dihasilkan kesimpulan bahwa pada sel aktif yang melakukan metabolisme, kromosom akan memanjang akan tetapi tidak terlalu nampak, sedangkan ketika sel melakukan pembelahan, kromosom akan memendek dan menebal. baca Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis Umumnya kromosom dibedakan menjadi 2, yaitu sentromer dan lengan kromosom. Sentromer merupakan bagian kromosom yang bertindak untuk membawa kromosom ke bagian kutub sel yang berlawanan arah pada saat proses pembelahan sel. Sedangkan lengan kromosom merupakan bagian penting dalam kromosom dimana dalam lengan tersebut terdapat benang halus yang saling terikat, dapat disebut sebagai kromonema. Jika dilihat dari fungsinya, kromosom terbagi atas 2 jenis, yaitu autosom dan gonosom. Autosom merupakan kromosom yang bertindak dalam menentukan sifat individu, dimana dalam tubuh manusia terdapat 22 pasang autosom. Sedangkan gonosom merupakan kromosom yang bertindak dalam menentukan jenis kelamin individu, dimana dalam setiap tubuh manusia memiliki sepasang gonosom. baca Perbedaan DNA dan RNA Jumlah kromosom dalam setiap individu berbeda-beda. Contohnya disini adalah pada manusia jumlah kromosomnya 46 disetiap inti sel, dimana 23 kromosomnya didapatkan dari ibu dan 23 sisanya didapatkan dari sang ayah. Jumlah kromosom yang terdapat dalam suatu sel dinamakan diploid 2n dan kromosom yang terdapat dalam sel kelamin dinamakan hiploid n. Artikel terkait Kelainan Kromosom 3. Hukum Mendel Hukum Mendel ini sudah banyak yang mempraktekkannya. Salah satunya adalah percobaan tentang persilangan antara 2 tanaman yang memiliki sifat berbeda. Dari percobaan tersebut, dihasilkan kesimpulan sebagai berikut Hibrid yang merupakan hasil persilangan antara 2 individu yang berbeda pada akhirnya akan memiliki sifat yang hampir sama dengan induknya dan juga setiap hibrid akan memiliki sifat yang sama dengan hibrid lain dengan ketentuan spesiesnya sama. baca Gigantisme Sifat yang dimiliki oleh hibrid akan muncul secara konsisten, hal tersebut membenarkan teori Mendel yang menyatakan bahwa ada faktor tertentu yang akan mempengaruhi sifat dari suatu generasi ke genarasi selanjutnya. baca Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Faktor-faktor keturunan dapat dibuktikan dengan melakukan banyak percobaan persilangan dengan individu yang memiliki sifat berbeda. Contoh Persilangan Pada persilangan antara 2 individu yang berbda sifatnya dinamakan sebagai persilangan monohibrid. Dominasi yang terjadi pada persilangan ini dapat terjadi secara penuh atau tidak kodomain. Setiap dominasi akan membentuk keturunan pertama F1 dengan sifat beda, apabila masing-masing F1 disilangkan lagi akan membentuk keturunan kedua F2. Contohnya disini adalah persilangan antara kacang ercis bunga merah MM dengan kacang ercis bunga putih mm. Untuk lebih jelasnya, simak bagan disamping. Artikel terkait Pengelompokan Tumbuhan Jika bagan disamping diamati akan menghasilkan perbandingan 25% 50% 25% atau bisa ditulis 1 2 1. Dimana 25% atau 1 menghasilkan dominan kacang ercis bunga merah, 50% atau 2 menghasilkan kacang ercis dengan bunga pink dan 25% atau 1 sisanya menghasilkan kacang ercis dengan bunga putih. Pada bagan diatas juga dapat disimpulkan bahwa ketika gamet terbentuk, maka akan terjadi pemisahan sel yang mengakibatkan gamet hanya menerima 1 gen dari individu. Artikel terkait Proses Terjadinya Penyerbukan Pada Bunga Macam Istilah Pewarisan Sifat Dalam suatu pewarisan sifat suatu makhluk hidup terdapat istilah-istilah seperti kromosom, gen, dominan, alel dan lain sebagainya. Berikut adalah daftar istilah beserta penjelasan singkatnya Genotipe merupakan sifat mendasar yang dimiliki tiap individu, dimana genotipe ini tidak terlihat dan sifatnya tetap tidak dapa dirubah. Umumnya sifat genotip dapat dituliskan dengan simbol, dimana setiap simbol akan mewakili satu sifat genotipe. Satu pasang genotipe umumnya memiliki sifat dominan dan resesif. Contohnya adalah sifat kulit putih dominan terhadap kulit hitam, sehingga kulit putih dapat ditulis menjadi PP atau Pp, sedangkan kulit hitam ditulis pp. Dominan – Dominan merupakan sifat yang dimiliki oleh individu yang bersifat menutupi dan disimbolkan dengan huruf besar. Contohnya adalah sifat bunga mawar merah lebih dominan daripada mawar putih, sehingga mawar merah ditulis MM dan mawar putih mm. baca Fungsi Mahkota Bunga pada Tumbuhan Fenoptipe – Fenoptipe merupakan sifat dalam individu yang dapat dilihat oleh pengelihatan. Contohnya disini adalah warna rambut, warna bunga pada tanaman, tinggi dan pendek, warna kulit serta ukuran buah. Resesif – Resesif merupakan kebalikan dari dominan. Resesif merupakan sifat yang dimiliki suatu individu, akan tetapi tidak terlihat pada keturunannya, hal ini dikarenakan sifat ini kalah dengan sifat dari individu lain akibat persilangan. baca Kelebihan Perkembangbiakan Vegetatif di Banding Generatif Intermediet – Intermediet merupakan sifat yang dimiliki oleh individu yang dihasilkan dari penggabungan antara sifat yang berbeda. Biasanya hal ini sering ditemukan dalam persilangan tumbuhan. Heterozigot – Heterozigot adalah pasangan gen yang sifatnya berbeda Homozigot – Homozigot merupakan kebalikan dari heterozigot, yaitu pasangan gen yang sifatnya sama. Itulah pembahasan tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup yang dipengaruhi oleh gen serta kromosom. Akan tetapi faktor persilangan juga akan mempengaruhi penurunan sifat pada makhluk hidup. Artikel terkait Ciri Ciri Makhluk Hidup – Kebutuhan Makhluk Hidup Apakah Anda pernah membandingkan wajah Anda sendiri dengan orang tua ataupun saudara-saudara ketika bercermin? Kira-kira wajah Anda lebih mirip dengan siapa? Lalu, apakah warna kulit Anda juga sama dengan orang tua atau saudara Anda? Ketika Anda membandingkan wajah Anda dengan wajah orang tua atau saudara Anda. Maka besar kemungkinan bahwa Anda akan melihat banyak kesamaan. Kenapa? Sebab beberapa sifat yang Anda miliki sebenarnya adalah warisan dari kedua orang tua. Oleh karena itu, Anda akan memiliki kemiripan dengan orang tua ataupun saudara kandung. Peran materi genetik dalam proses pewarisan sifat genetik tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu hal yang cukup penting. Dimana bentuk wajah, warna kulit, atau mungkin jenis penyakit yang dimiliki seseorang tidak serta merta hadir begitu saja di dalam tubuh. Itu artinya, sifat dan juga karakteristik seseorang adalah sebuah warisan dari orang tuanya yang diberikan melalui materi genetik. Materi genetik yang berasal dari orang tua akan digabung dalam proses fertilisasi. Dari penggabungan tersebut, materi genetik akan muncul karakteristik yang hampir sama dengan ayah ataupun ibu. Adapun molekul yang memiliki peran dalam materi genetik yaitu asam nukleat yang terdiri dari DNA dan juga RNA. Di suatu rangkaian DNA ada sebuah perintah yang akan mempengaruhi sifat ataupun menentukan karakteristik makhluk hidup yang kita sebut dengan gen. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai pewarisan sifat genetik yang sangat penting untuk dipahami. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini Apa Itu Pewarisan Sifat Genetik? Saat belajar tentang peranan materi genetik dalam pewarisan sifat genetik, maka kita akan mengenal yang namanya sifat dominan dan juga sifat resesif. Sifat dominan merupakan sifat yang menonjol dan biasanya akan mengalahkan sifat yang lainnya. Sementara sifat resesif merupakan sifat yang akan kalah atau karakteristik yang akan ditutupi. Biasanya, gen dominan ataupun sifat yang dominan ditulis dengan huruf kapital. Sementara gen resesif atau sifat yang resesif akan ditulis dengan huruf kecil. Misalnya saja, seseorang yang mempunyai bentuk tubuh yang tinggi akan ditulis dengan T dominan. Sedangkan seseorang yang mempunyai bentuk tubuh yang pendek akan ditulis dengan huruf t resesif. Bentuk alternatif atau variasi dari gen tersebut disebut dengan alel. Sifat ataupun karakter yang dapat dilihat oleh mata yaitu seperti bentuk rambut, warna kulit, dan juga jenis cuping telinga. Tak hanya itu saja, dalam pewarisan sifat genetik, kita juga akan mengenal yang namanya istilah fenotipe dan genotipe. Fenotipe merupakan perwujudan dari “ekspresi” gen atau ekspresi karakter yang dapat kita lihat. Sementara susunan informasi genetik dari seorang individu yang mengkode karakter fisik disebut dengan genotipe. Fenotipe individu bisa diperkirakan apabila kita mengetahui genotipe masing-masing. Sebab, ekspresi gen tergantung dengan dominan atau resesifnya alel. Misalnya saja, A mewakili genotipe dari suatu individu. Oleh sebab itu, genotipe dari tanaman tersebut akan menunjukkan fenotipe biji kuning. Kromosom Kromosom penyusun yang berasal dari sel kelamin akan berbeda dengan kromosom yang ada di dalam sel tubuh. Di dalam sel kelamin, kromosom memiliki sifat haploid atau tidak berpasangan. Sementara kromosom yang ada di sel tubuh susunan kromosomnya disebut dengan diploid atau berpasangan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sel kelamin mempunyai jumlah kromosom setengah dari sel kromosom yang ada di dalam tubuh. Jumlah kromosom yang ada di dalam sel tubuh yaitu 23 pasang. hal ini dikarenakan kromosom yang ada di dalam tubuh bersifat diploid. Oleh sebab itulah, total dari kromosom tubuh yaitu 23 x 2 sama dengan 46 buah kromosom. Umumnya, penulisan kromosom dari kelamin laki-laki bisa dituliskan dengan huruf XY. Kariotipe atau susunan kromosom laki-laki bisa ditulis dengan menggunakan rumus 22 AA + XY. Sedangkan untuk kromosom perempuan bisa dinotasikan dengan huruf XX. Sementara untuk kariotipe atau susunan kromosom perempuan akan ditulis dengan menggunakan rumus 22 AA + XX. Gen kromosom pada kelamin laki-aki adalah X dan Y. Dimana keduanya mempunyai peran yang cukup penting dalam menentukan jenis kelamin sel telur dan juga sel sperma tertentu. Ketika kromosom gen Y yang ada di dalam tubuh laki-laki bertemu dengan kromosom gen X pada perempuan. Maka akan menghasilkan keturunan ataupun anak dengan jenis kelamin laki-laki atau XY. Jika kromosom dari gen X pada laki-laki bertemu dengan kromosom gen X pada perempuan, maka akan menghasilkan seorang anak perempuan atau XX. Di dalam istilah pewarisan sifat genetik, orang tua dikenal dengan sebutan parental atau P. Sementara keturunan yang dihasilkan dalam proses tersebut akan disebut dengan filial atau F. Gen adalah unit yang paling kecil dari sebuah materi genetik yang memiliki peran untuk mengendalikan pewarisan sifat. Dalam kromosom, gen ataupun keluarga gen berada di dalam lokasi tertentu. Lokasi tersebut berfungsi sebagai fokus. Karena manusia mempunyai dua pasang kromosom, maka dari itu, manusia juga mempunyai dua pasang lokus untuk jenis gen tertentu. Dimana setiap gen yang menempati sebuah lokus disebut dengan alel. Dalam genetika Mendelian, alel digambarkan sebagai genotipe. Sebab, genotipe merupakan sifat yang ada di dalam kromosom. Genotipe memiliki sifat yang tersembunyi atau tidak terlihat secara langsung. Walaupun genotipe ini memiliki sifat yaitu tidak terlihat, tapi genotipe nantinya akan menentukan sifat luar yang terlihat dari tubuh organisme atau yang disebut dengan fenotipe. Gen sendiri merupakan bagian luar dari untai DNA atau Deoxyribonucleic Acid yang menyimbolkan protein atau RNA Ribonucleic Acid. Protein atau RNA itulah yang kemudian akan mempengaruhi sifat makhluk hidup. Proses itu disebut dengan ekspresi gej. Lalu, bagaimana gen bisa mempengaruhi sifat makhluk hidup? Misalkan saja ada gen yang menyimbolkan sifat mata dengan warna biru. Saat proses ekspresi gen berlangsung, DNA akan ditranskripsi menjadi RNA. Kemudian RNA akan ditranslasi menjadi sebuah protein. Protein tersebut pada akhirnya akan terlibat di dalam metabolisme yang menjadikan warna mata tersebut menjadi biru. Macam-Macam Persilangan dan Prosesnya Berikut ini adalah beberapa macam persilangan dan prosesnya yang harus dipahami 1. Persilangan Monohibrid Persilangan monohibrid adalah persilangan yang dilakukan dengan satu sifat pembeda. Di dalam persilangan ini, berlaku sebuah Hukum I Mendel, karena ketika pembentukan gamet pada generasi kedua, gen alam alel akan mengalami pemisahan secara bebas dalam dua sel gamet, pemisahan kedua gen tersebut tidak dipengaruhi satu sama lain atau bersifat independen. Dimana persilangan monohibrid yang dilakukan dengan satu sifat pembeda ini bisa menunjukkan sifat dominasi yang muncul secara penuh ataupun tidak penuh atau intermediet. Apabila ada salah satu alel yang memiliki sifat lebih kuat daripada sifat alel yang lain, maka hasilnya juga akan menunjukkan dominasi penuh. Sementara pada hasil persilangan intermediet kedua, sifat gen mempunyai kedudukan yang sama kuat. 2. Persilangan Dihibrid Persilangan dihibrid umumnya berasal dari persilangan yang mempunyai dua sifat pembeda. Di dalam proses persilangan ini berlaku Hukum II Mendel. Akan terjadi pemisahan atau segregasi dan penggabungan atau asortasi secara bebas ketika pembentukan generasi kedua. Persilangan dihibrid ini akan banyak menghadirkan sifat dominan, intermediet, dan resesif. Faktor yang Mempengaruhi Fenotipe pada Pewarisan Sifat Di bawah ini adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi fenotipe pada pewarisan sifat genetik, antara lain a. Karakteristik Kromosom Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kromosom adalah salah satu komponen utama di dalam proses pewarisan sifat. Tentu saja, apabila dilakukan persilangan, kromosom akan menentukan informasi genetik apa yang akan diturunkan pada keturunannya. Dimana kromosom di dalam tubuh atau autosom akan mewariskan sifat fenotipe dari indukannya. Sedangkan kromosom kelamin akan menentukan jenis kelamin keturunannya. b. Karakteristik Gen Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa gen dibagi menjadi dua, ada yang bersifat dominan dan ada yang bersifat resesif. Karakteristik gen itu akan menentukan hasil persilangan dan pewarisan sifat keturunan. b. Nutrisi Di dalam proses pewarisan sifat juga bisa dipengaruhi oleh nutrisi yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Apabila unsur-unsur tubuh telah terpenuhi dengan baik, terlebih dengan protein, maka pewarisan sifat juga akan berjalan dengan baik. Misalnya saja, pada sebuah tanaman yang tumbuh memperoleh nutrisi yang baik, maka tanaman tersebut juga akan menghasilkan keturunan yang baik seperti induknya. Begitu juga sebaliknya. c. Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan cukup berpengaruh pada proses fisiologis yang terjadi di dalam tubuh. Salah satunya yaitu pewarisan sifat menggunakan persilangan. Oleh karena itu, kondisi lingkungan yang baik tenth akan berpengaruh baik juga untuk proses persilangan. Misalnya saja, pada proses persilangan tanaman jagung yang tumbuh pada kondisi lahan yang memiliki banyak hama, pastinya keberhasilan persilangan tersebut tidak akan maksimal. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengerti bahwa suatau keturunan pasti akan mempunyai salah satu ataupun beberapa sifat yang dimiliki oleh indukannya. Sebab akan ada pengaruh pewarisan sifat genetik. Pastinya kita jadi sudah tidak heran lagi ya, kenapa kita kadang merasa mirip dengan salah satu anggota keluarga. Faktor Genetika yang Membawa Sifat Keturunan Sebagai makhluk sosial, pasti kita pernah mendengar seseorang mengatakan “memang sudah dari sananya” saat berkomentar mengenai sifat ataupun perilaku seseorang. Itu artinya, memang sudah takdirnya. Namun, apakah takdir dapat kita tinjau dari ilmu sains? Pada dasarnya, terdapat beberapa faktor keturunan yang dapat menjadi sebuah takdir seseorang untuk mengalami sebuah hal yang sama dengan orang tua mereka. Di bawah ini adalah beberapa faktor genetika yang bisa membawa sifat keturunan, antara lain 1. Alkoholisme Mungkin, anak-anak dari para penderita alkoholik tidak ditargetkan menjadi alkoholik juga. Namun sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen anak dari para pecandu alkohol memiliki risiko menderita nasib yang sama dengan orangtuanya. Sementara 50 persen lagi akan ditentukan oleh lingkungan. Hal ini disebabkan karena ada sejumlah gen orang tua yang menurun ke anak. Ini adalah sejenis gen ketergantuangan. 2. Kanker Payudara Penyebab dari pewarisan gen ini memang masih menjadi misteri. Akan tetapi, ilmuwan telah menemukan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena ada mutasi sejumlah gen seperti BRCA1 dan BRCA2 yang menjadi pemicunya. Perempuan yang mendapatkan waisan gen ini berisiko menderita kanker payudara. Sementara untuk laki-laki akan mengalami kanker prostat. 3. Buta Warna Sebanyak 10 juta laki-laki Amerika Serikat tidak dapat membedakan mana warna merah dan mana warna hijau. Gangguan penglihatan tersebut memang lebih banyak diderita oleh laki-laki. Kenapa? Karena gen reseptor warna hijau dan juga warna merah berada di posisi dekat kromosom . 4. Kekerasan Hal ini tentu akan sangat mengerikan ya apabila seorang ayah yang suka melakukan kekerasan ternyata juga berpotensi untuk menurun kepada anaknya. Perilaku atau sifat agresif anak laki-laki umumnya diturunkan dari gen ayahnya. Tak hanya kebiasaan melakukan kekerasan saja, tapi juga perilaku antisosial dan juga suka mencuri. Gen suka mencuri itu lebih banyak bekerja di anak perempuan. Kegemukan tidak selalu terjadi akibat lingkungannya. Ada banyak sekali kasus yang terjadi menenai seseorang yang kesulitan dalam menahan nafsu makannya. Hal itu disebabkan oleh adanya gen yang membuat fungsi penahan nafsu makan menjadi tidak bekerja dengan baik. Gen ini biasanya akan menurun. Jadi, jangan heran apabila melihat satu keluarga yang memiliki tubuh gemuk semua. 6. Penyakit Jantung Apabila memiliki anggota keluarga yang menderia stroke atau diabetes, maka dapat dipastikan keturunannya akan menderita penyakit jantung. Anak yang berasal dari orang tua penderita gangguan jantung dan peredaran darah akan mewarisi penyakit serupa. Terlebih untuk pasien gagal jantung, mereka juga berisiko menurunkan penyakit yang sama kepada keturunannya. 7. Saudara Kembar Apakah ada yang mempunyai saudara kembar? Cobalah untuk memeriksanya ke dalam keluarga besar. Biasanya kasus kembar tersebut dipicu oleh suatu gen yang membuat ibu melepaskan sel telur multiple selama evaluasi. Keturunan kembar tersebut tidak selalu menurun langsung ke anak-anaknya, tapi juga bisa melompat ke cucu ataupun sepupu. Jika memiliki jerawah parah, lalu kedua orang tua juga memiliki masalah serupa. Maka kondisi tersebut agak sulit untuk disembuhkan. Sebuah studi menemukan bahwa banyak anak usia sekolah yang sudah berjerawat juga ternyata memiliki riwayat jerawat dikeluarganya. 9. Tidak Doyan Susu Ada beberapa orang yang memang tidak doyan minum susu hewani yang memiliki kandungan zat laktosa. Memang tubuh mereka tidak bisa menoleransi laktosa sama sekali. Untuk bayi, umumnya bisa diganti dengan susu kedelai yang kandungan laktosanya lebih rendah. Kondisi seperti itu juga bersifat menurun ke dalam anggota keluarga. 10. Kebotakan Meski kebotakan dinilai biasa untuk kaum laki-laki, ternyata hal tersebut bisa dipicu oleh keturunan. Terdapat gen yang diturunkan oleh salah satu orangtua atau mungkin keduanya sama-sama menyebabkan anak keturunannya menderita kebotakan. Ada pula yang menderita kebotakan permanen yang tentunya disebabkan oleh satu jenis gen. 11. Anemia Sel Sabit Kelainan gen yang satu ini disebabkan oleh adanya kesalahan gen yang ternyata mempengaruhi perkembangan sel darah merah. Sel darah merah yang mengidap penyakit tersebut mempunyai bentuk yang tidak wajar. Sehingga bisa menyebabkan sel darah itu tidak bisa hidup lama seperti sel darah sehat lainnya. Anemia sel sabit bisa menimbulkan banyak masalah, karena memungkinkan sel darah tersebut terjebak di dalam pembuluh darah. Anak yang memiliki kondisi seperti itu sejak lahir bisa mengalami anemia, rentan terhadap infeksi, dan sakit dibeberapa bagian tubuh. Walaupun begitu ada juga pengidap yang hanya menderita sedikit gejala dan dapat hidup normal. Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Sifat Genetika Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah