🐆 Macam Macam Busi Motor
E01- Busi Mobil Motor. Menu. Bosch Automotive Official Store : Uncategories Ukuran Busi Tiger. Ukuran Busi Tiger Admin March 22, 2020. jarang yg tau, ternyata busi ada 5 macam, jangan salah pilih ya hallo sobat sobat den bagus, kali ini kita membahashallo sobat sobat den bagus, kali ini kita membahasbusihallo sobat sobat den bagus, kali
MacamMacam Bentuk Ruang Bakar Modifikasi Tips Musim Hujan Motor Matic Honda New MegaPro 2014 Yamaha YZF R25 Seputar Honda Supra X 125 Helm In_ CBS (Combi Brake System)_ "Awas" Jangan Salah Pakai Busi_ Modifikasi Engine Satria Fu 150 Part1_ Modifikasi Knalpot Racing_ Modifikasi Standar Satria Fu 150_
AHLISTELL JARI-JARI MOTOR Secara Profesional Untuk Usaha Rp. 450.000,-Tek. PASANG ALARM Model biasa untuk Motor Rp. 275.000,-SOK DRAT Untuk BAUD dan BUSI Rp.485.000,-PRESS CAKRAM Rp. 850.000,- ( Diajarin Cara Membuat Alatnya ) Kami Tidak Menggunakan Sistim Pukul & Hasilnya Tidak Cacad.
Motorsatria f2014 saya brebet sudah 6bulanan dkarenakan kemasukan air saat dipencucian dbongkar dn dbersihkan karbu dan busi nya oleh bengkel. Dri saat itu motor saya brebet trus jika mesin sdah agak panas, dn ga bisa jalan jauh, kalau sudah brebet pst mati ujung2nya walau bisa dhidupkan kembali motornya ttep brebet.
Boilersendiri terdiri dari beberapa sistem yang nantinya disini disebut boiler system. Macam-Macam Boiler PLTU: Pulverizer Fuel (PF) Boiler. Gambar 1. Skematik PF Boiler. Kelebihan dari PF Boiler: Energi panas yang dibangkitkan adalah yang terbesar dari semua tipe boiler. Pemeliharaan mudah karena sebagian peralatan ada di luar furnace.
Carapenyalaan bahan bakar pada motor bakar dibedakan menjadi 2 macam Penyalaan atau pengapian Sendiri Cara kerja dan penggunaanya : • Akibat pemampatan dengan tekanan tinggi, temperatur udara mencapai 700 s/d 9000 C. • Bahan bakar yang dimasukkan terbakar dengan sendirinya. • Penggunaan pada motor Diesel.
Diperkenalkansejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 1998. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli mobil CD, CE, CF-4, dan CG-4. CG-4; Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four
Biasanyakita tertarik dengan model aneh dari elektroda busi dan katanya meningkatkan ??? busi yang katanya racing apa benar awet dengan part lain yang standart..??
SOKDRAT Untuk BAUD dan BUSI Rp.495.000,- Untuk usaha bengkel Motor, Mobil, dll. PRESS CAKRAM Rp. 850.000,- ( GRATIS Diajarin Cara Membuat Alatnya ) Cara Kerjanya Tidak Menggunakan Sistim Pukul & Hasilnya Tidak Cacad. Sampai Pemasangan Alat Di Motor. Dan Masih Tersedia Aneka Macam Kursus Lainnya. _____ Bagi Anda Yang
. Jakarta - Busi adalah salah satu komponen wajib yang ada dalam sebuah motor. Walaupun berukuran kecil, perannya sangatlah penting dalam fungsionalitas fungsi busi motor adalah sebagai pengolah tegangan listrik dari koil menjadi percikan api untuk proses pembakaran. Tanpa busi proses pembakaran tak maksimal dan mesin tidak bekerja optimal atau bahkan mustahil dapat pun memiliki berbagai pilihan tergantung jenisnya. Wahana Honda punya beberapa informasi seputar berbagai jenis busi yang tersedia di pasaran berdasarkan kegunaannya masing-masing. 1. Busi standarBusi standar merupakan bawaan dari pabrik produsen motor. Busi ini adalah yang paling sering atau banyak digunakan dan dijual di bengkel. Usia pakainya cukup beragam, mulai dari 10-20 ribu km untuk pemakaian normal. Lebih dari itu, busi akan bekerja kurang maksimal. Di mana hal ini dapat mempengaruhi motor Anda yang sulit untuk itu jika dirasa busi motor yang Anda gunakan sekarang sudah kurang prima. Sebaiknya segera diganti dengan yang baru daripada harus mengorbankan pengalaman Anda berkendara selama di jalan raya. Karena tak hanya akan susah dinyalakan, busi yang sudah usang juga dapat membuat motor mogok Busi iridiumBusi iridium biasa digunakan motor dengan mesin besar di atas 150. Jenis busi yang satu ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari bahan nikel. Sedangkan untuk bagian tengah atau center-nya terbuat dari iridium usia pakainya sendiri, jenis busi yang satu ini bisa digunakan untuk menempuh jarak 40-50 ribu kilometer. Lebih dari itu kinerjanya akan menurun perlahan sehingga harus segera satu kelebihan dari penggunaan jenis busi yang satu ini adalah dapat membantu mengurangi beban ketika sistem mesin menyala. Tegangan listrik dan percikan api yang dihasilkan pun akan keluar dalam porsi yang ideal sehingga proses pembakaran akan berjalan dengan lebih Busi racingSesuai namanya busi racing lebih direkomendasikan untuk motor yang digunakan dalam arena balap dan membutuhkan akselerasi maksimal bagi kendaraannya. Jenis busi racing dirancang khusus untuk tahan terhadap temperatur mesin yang tinggi. Meski demikian, usia pakai busi yang satu ini tergolong cukup singkat karena hanya berkisar antara 20-30 ribu kilometer dan harus diganti dari harganya, busi racing biasanya dibandrol dengan rentang harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan jenis busi yang lain. Karena memang jenis busi ini tidak diperuntukkan semua jenis motor. Melainkan hanya untuk motor berkapasitas mesin besar maupun yang full Busi platinumSelanjutnya ada jenis busi platinum yang juga sering disebut sebagai busi semi racing. Perbedaan yang terletak pada jenis busi ini dibanding yang lain ada pada ujung elektrodanya yang didesain agak dari komposisinya, busi platinum memiliki ujung elektroda yang terbuat dari nikel sedangkan bagian center-nya dari platinum. Sehingga pengaruh panas yang disalurkan ke busi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan busi standar pada platinum memiliki kelebihan di mana api yang dihasilkan akan lebih cepat membesar, lebih responsif sekaligus memiliki durabilitas yang cukup tinggi. Bahkan juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Untuk usia pakainya sendiri, busi ini dapat digunakan hingga 30 ribu km. 5. Busi resistorTerakhir ada jenis busi yang bernama resistor. Biasanya memiliki logo huruf R di bagian busi tersebut. Secara umum, busi ini memiliki fungsi sebagai pelindung perangkat elektronik digital yang terpasang pada kendaraan dan ECU pada motor injeksi modern. Bisa berupa speedometer ataupun perangkat lain yang sering dipasang. Simak Video "Biar Awet! Ini Cara Merawat Motor Matik di Rumah" [GambasVideo 20detik] rip/rgr
Busi yang berasal dari bahasa Belanda, Bougie adalah salah satu komponen penting yang dipasang dalam chamber untuk proses pembakaran. Busi motor berperan sebagai pemantik untuk membakar campuran bensin – udara yang telah dikompres oleh piston. Bagian elektroda yang dihubungkan dengan kabel koil akan menciptakan percikan listrik sesuai input yang diterima dari pulser. Sebagai konduktor, elektroda lah yang menentukan kualitas hantaran listrik tergantung penggunaan material berdasar jenis businya. Tapi, jenis elektroda ini bermacam-macam sehingga akan menghasilkan performa yang berbeda pula pada tiap mesin. So, pastikan dulu busi apa yang bakal cocok sama spek motor kalian. Mengenal Komponen Pada Busi Motor Mengenal Komponen Bagian Dalam Busi Busi mampu memercikkan api dengan muatan tegangan hingga ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian ignition coil. Munculnya percikan listrik dari busi disebabkan adanya perbedaan tegangan antara elektrode dengan area ground di bagian samping. Semakin besar beda tegangan, struktur partikel gas BBM dan oksigen di antara elektrode dan ground tersebut akan berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi yang mengubah konduktor. Setelah proses ini terjadi, elektron pun dapat mengalir, sehingga celah tempat percikan busi meningkat drastis hingga K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas dalam ruang bakar terionisasi dan memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Jenis Busi Berdasar Spesifikasi 1. Busi Standar Biasa diaplikasikan oleh setiap kendaraan yang ditetapkan pabrikan atau manufaktur. Bahan keseluruhan elektrodanya terbuat dari material logam nikel yang memiliki diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Usia pemakaian busi standar bisa sampai 20 ribu Km dengan kondisi pembakaran normal. Elektroda bermaterial nikel ini memiliki cost produksi yang paling ekonomis dibanding jenis material elektroda lainnya. Oleh karena itu harga jualnya pun terbilang sangat murah. 2. Material Elektrode Platinum Jenis ini umumnya disukai bikers penyuka touring, lantaran performa, durabilitas serta harganya yang masuk akal. Ujung elektroda yang terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, membuat induksi panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode-nya pun hanya 0,6 mm – 0,8 mm dan jangan heran jika umurnya dapat bertahan hingga 30 ribu Km. Banyak orang mempercayai jika dengan ujung yang mengerucut tajam memiliki kemampuan melepas elektron lebih cepat. 3. Penambahan Komponen Resistor Busi yang sering mengecoh konsumen dengan logo R latin-nya yang menimbulkan asumsi yang berarti racing dongkrak power. Namun sebenarnya, huruf R tersebut merupakan akronim dari resistor. Fungsi resistor ini digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital, salah satunya speedometer agar tidak terpengaruh gelombang elektro dari busi. Oleh karena itu, komponen ber-kode R ini biasa digunakan pada motor yang berbasis injeksi sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor. Baca juga Oktan Bensin Angka RON Yang Sesuai Kompresi Mesin Itu Penting! 4. Busi Iridium Mesin bore up memerlukan api busi yang kuat untuk mengimbangi kompresi Yang satu ini memiliki performa yang lebih bagus daripada jenis standar. Ramai diaplikasi para tuner untuk mesin motor korekan non standar. Jenis ini memiliki ciri khas berupa ujung elektroda berwarna platinum buram yang terbuat dari nikel dan center electrode dari iridium alloy berdiameter 0,6 mm – 0,8 mm. Dan umur “pemantik” ini mencapai 50 ribu hingga 70 ribu Kilometer. 5. Khusus Racing Jenis ini memiliki desain dan meterial super konduktor yang tahan terhadap kompresi serta temperatur mesin yang tinggi pula. Dan memang diciptakan untuk “disiksa” habis-habisan untuk mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Berbeda dengan jenis Iridium, diameter center electroda relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi juga relatif pendek sekitar 20 ribu hingga 30 ribu Km. Durabilitas yang jauh lebih singkat dari jenis lainnya karena memang dikhususkan untuk balap. Baca juga [TIPS] Merawat Busi Agar Tak Rusak Lebih Cepat, Jangan Lakukan Hal Ini! Apapun jenis yang akan kalian gunakan, api dan suhu busi harus bisa mencegah pembakaran dini dan suhu kerja yang tinggi supaya mencegah timbulnya kerak. Beberapa produsen memproduksi beberapa tipe dengan karakter busi yang bermacam-macam. Kalau motor kalian masih standar, bisa pakai busi seperti bawaan motor atau maksimal platinum. Beda halnya sama mesin yang sudah bore up, kalian boleh pakai busi jenis platinum atau iridium. Dan yang paling penting, motor injeksi harus memakai busi yang memiliki Resistor.
Advertisement Macam macam busi motor - Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengenal apa itu sistem pengapian, dan cara kerjanya. Pada pembahasan itu, sudah dijelaskan bahwa sistem pengapian akan mensuplai percikan api pada busi untuk melakukan pembakaran. Salah satu komponen paling penting pada sistem pengapian adalah busi. Apa itu busi dan mengapa busi bisa bertahan pada suhu mesin yang tinggi ? Apa itu Busi ? Busi adalah sebuah komponen didalam mesin tepatnya pada sistem pengapian, yang berfungsi untuk mengkonversi energi listrik bertegangan tinggi dari ignition coil menjadi percikan api. Percikan api pada busi, diperoleh dari tegangan tinggi coil. Artinya busi hanya meneruskan arus listrik dari output kumparan sekunder coil. Sehingga busi tidak secara langsung menghasilkan api. A. Macam macam Busi berdasarkan Performa Dilihat dari performa yang dihasilkan, busi memiliki beberapa jenis antara lain ; 1. Busi Standar Cooper Jenis busi cooper atau tembaga adalah busi yang paling umum ditemui. Busi ini memiliki elektroda berbahan tembaga yang memiliki diameter kurang lebih 2,5 mm. Busi standar menjadi busi bawaan pabrik pada beberapa motor. Dikarenakan busi ini cocok untuk penggunaan standar. Untuk umur busi, busi tipe standar memiliki umur pemakaian bervariasi tergantung mesin dan pemakaian. Umumnya, untuk menghindari kemacetan pada KM pemakaian KM busi ini diganti dengan yang baru. 2. Busi Resistor Busi ini pada dasarnya sama dengan busi standar karena banyak juga pabrikan yang menggunakannya sebagai busi bawaan. Namun perbedaannya, busi ini memiliki resistor atau tahanan yang ditandai dengan kode "R" pada busi NGK atau kode "U" pada busi Denso. Kode ini menunjukan bahwa busi ini sudah dilengkapi Resistor. Fungsinya untuk mencegah aliran listrik secara berlebihan saat pengapian. Busi tipe resistor digunakan pada mesin EFI yang sudah dilengkapi ECU. 3. Busi Platinum Busi platinum secara fisik akan menyerupai busi standar. Namun ada perbedaan pada elektroda yang dipakai. Busi platinum menggunakan elektroda berbahan platinum, tujuannya untuk memperpanjang umur pemakaian busi. Bahan nikel yang terdapat pada ujung elektroda dapat mengurangi radiasi panas dari mesin. Umur busi ini bisa mencapai pemakaian 30 KM. Harga busi platinum lebih tinggi dari pada tipe busi lainya. Meski memiliki harga cukup mahal, jenis busi ini sangat disukai untuk keperluan touring dikarenakan memiliki daya tahan cukup baik dalam pemakaian jangka waktu lama. 4. Busi Iridium Busi iridium, juga memiliki bentuk fisik yang hampir sama dengan jenis busi lain. Namun, sekali lagi perbedaan terletak pada elektroda busi. Elektroda pada busi iridium berbahan logam campuran yang mengandung iridium dan dilapisi nikel pada ujung elektroda. Selain dapat bertahan dalam pemakaian lama, busi ini dipercaya dapat menghasilkan performa mesin maksimal. Busi jenis ini, banyaj digunakan pada motor diatas 150 cc dan mobil berkapasitas lebih dari 5. Busi Racing Busi tipe ini dirancang khusus untuk menghasilkan performa yang maksimal tanpa menimbulkan panas yang berlebih. Elektroda pada busi racing dibuat dari perpaduan beberapa logam dengan ujung meruncing. Sehingga menghasilkan daya hantar listrik yang kuat dengan ketahanan yang kuat pula. Meski memiliki performa yang maksimal, busi ini memiliki umur yang lebih pendek. Sesuai namanya busi ini memang diperuntukan untuk keperluan racing. Sehingga untuk pemakaian sehari-hari tentu kurang tepat. B. Macam macam Busi berdasarkan Heat Resistance Sementara jika dilihat dari reaksi terhadap daya hantar panas, busi dibedakan menjadi dua jenis. 1. Busi Panas Busi panas memiliki daya hantar panas yang lebih kecil dibandingkan busi dingin. Sehingga suhu busi relatif lebih panas ketika bekerja. Tujuanya, agar proses pembakaran mesin terjaga. Busi panas akan menjaga suhu kerja mesin tetap ideal, sehingga pembakaran pada mesin bisa lebih maksimal. Didalam busi ini, memiliki isolator berupa keramik yang lebih banyak. Sehingga panas dari elektroda tidak langsung diteruskan ke blok mesin. Busi ini cocok untuk penggunaan sehari-hari baik pada mesin motor maupun mesin mobil. 2. Busi Dingin Busi dingin memiliki jumlah isolator keramik yang lebih sedikit, sehingga panas didalam busi dapat tersalurkan ke blok mesin. Inilah mengapa dinamai busi dingin. Karena mudah melepaskan panas. Busi dingin juga disebut busi racing, karena kemampuanya bertahan dalam kinerja ekstrem. Disaat mesin bekerja cukup ekstrem, busi ini akan mentransfer panas mesin keluar melalui elektroda. Sehingga over heating dapat dihindari. Konstruksi Busi Busi berbentuk tabung yang memiliki ulir untuk tempat perkaitan dengan kepala silinder. Konstruksi busi, dibuat agar listrik bertegangan tinggi dari ignition coil dapat disalurkan sampai ujung elektroda tanpa menimbulkan kerugian tegangan dan tidak menimbulkan efek bagi komponen kelistrikan lain. Untuk itu, busi disusun dari beberapa komponen diantara lain ; 1. Terminal Terminal ini berlokasi tepat diatas busi. Fungsi dari terminal ini adalah untuk menerima listrik bertegangan tinggi dari coil dan menghubungkannya ke elektroda. Bahan dari terminal ini adalah besi sehingga dapat melakukan penyaluran energi listrik dengan sempurna. 2. Elektroda Elektroda akan terlerak memanjang dari ujung atas busi hingga ujung bawah busi. Fungsi elektroda busi yaitu sebagai core atau inti dari penyaluran energi listrik. Elektroda busi dibuat dari beberapa logam antara lain tembaga, platinum, dan campuran nikel. Pada jenis busi resistor, terdapat material keramik yang terletak ditengah elektroda busi. Fungsinya sebagai hambatan agar listrik yang mengalir tidak berlebihan. 3. Insulator Insulator komponen pilar yang berpengaruh dalam proses pengapian. Insulator berbahan dasar keramik yang memiliki resistansi tinggi. Fungsi dari insulator adalah untuk mencegah loncatan listrik dari elektroda ke bagian samping. Mengingat lubang busi pada kepala silinder bermuatan masa atau ground. Sehingga perlu penyekat yang mampu meredam daya listrik di samping elektroda. 4. Gasket Gasket berbentuk seperti ring tembaga yang terletak pada pangkal ulir busi. Tujuan diberikan gasket ini adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran saat langkah kompresi. 5. Terminal Ground Terminak ground terletak pada ujung bawah busi. Terminal ini tersambung langsung ke masa melalui ulir busi. Terminal ini yang akan memicu terjadinya percikan pada busi dengan meletakan ground didekat ujung elektroda. Cara Kerja Busi Saat listrik bertegangan tinggi mengalir dari ignition coil ke terminal busi, maka akan terbentuk aliran arus dari igntion coil menuju elektroda busi. Sesuai dengan arah aliran arus, dimana arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke negatif. Maka listrik didalam elektroda juga akan mengalir menuju masa. Jika arus pada elektroda langsung dihubungkan le masa maka hanya akan timbul panas pada elektroda dan tidak ada percikan. Untuk itu dibuat celah antara ujung elektroda dan masa. Saat arus listrik yang melewati elektroda bermuatan kecil, tidak akan terjadi apapun di celah elektroda. Namun jika arus yang mengalir bermuatan mencapai 20 KV maka mampu keluar dari elektroda dalam bentuk percikan. Celah Busi Celah busi menjadi faktor apakah percikan mampu keluar ataukah tidak. Celah busi yang terlalu renggang membutuhkan muatan lebih besar untuk bisa terjadi percikan. Jika arus tersebut standar maka percikan yang dihasilkan juga lebih kecil. Sehingga berpotensi menyebabkan miss fire. Celah busi yang terlalu dekat, akan menyebabkan percikan lebih besar dan tidak terarah. Dalam hal ini, panas pada busi akan cepat terbentuk sehingga dapat mempengaruhi pembakaran mesin. Dilihat dari bentuk celah busi, akan terdapat dua jenis busi yaitu ; 1. Single Elektrode Jenis single elektroda memiliki satu buah ground point dan celah vertikal diujung elektroda. Tipe ini akan menghasilkan percikan dengan bentuk memanjang. Sangat cocok dipakai untuk mesin berkapasitas sedang. 2. Multi Elektrode Jenis multi elektrode memiliki ground point dua atau lebih yang terletak disamping elektroda. Percikan yang dihasilkan pada busi jenis ini terletak disamping elektroda dengan jumlah sesuai jumlah ground point. Busi ini memiliki diameter lebih besar dan sering dipakai pada mesin berkapasitas lebih dari 500 cc tiap silinder. Untuk ukuran celah, ada banyak variasi celah busi. Hal ini tergantung spesifikasi tiap mesin. Umumnya, celah busi berkisar 0,8 hingga 1,0 mm. Demikian sekilas mengenai macam macam busi pada sepeda motor dan mobil. untuk melihat beberapa kode kode pada busi, bisa simak Macam macam kode busi beserta artinya. Facebook Twitter Whatsapp
macam macam busi motor